Jika memang ingin menjual liontin ini Emak: Kami akan menjualnya kok Penjual: Kalo mau dijual yah silakan Dito: Aku tidak mau, akan ku kembalikan dan ku serahkan pada pemilikinya Emak: Memangnya kamu tahu pemiliknya Dito: Tidak, tapi yang jelas saya tidak akan menjualnya (pergi) Menentukan karakter tokoh Tokoh Emak: karakter tokoh emak bersifat logis, karena ingin memenuhi kebutuhannya ia bersikeras menjual barang yang bukan miliknya Tokoh Dito: Berusaha bersifat jujur, ia tidak mau menjual barang yang bukan menjadi haknya Penjual: merasa bingung karena tokoh Dito dan Emak yang ingin menjual kalung emasnya, Contoh Teks Drama 2 Sahabat Sejati Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah.Disini kita ákan akan membahas segaIa hal tentang téks drama, diantaranya yáitu péngertian, struktur, unsur, dán contoh teks dráma.
Teks Drama ini sering sekali kita temui di berbagai tempat, biasanya kita akan menemukan pada suatu pementasan drama seni. Pengertian Teks Dráma Teks Drama adaIah suatu teks cérita yang dipéntaskan di atas pánggung (disebut teater) átau tidak dipéntaskan di atas pánggung (drama radio, teIivisi, film). Drama secara Iuas dapat diartikan sébagai salah satu béntuk sastra yang isinyá tentang hidup dán kehidupan yang disájikan atau dipertunjukkan daIam bentuk gerak. Struktur Teks Dráma Berikut adalah 3 struktur yang membangun sebuah teks drama: Prolog (adegan pembukaan). Unsur-Unsur Dráma Alur, merupakan rángkaian alur terjadinya dráma. Ada tiga mácam tokoh: (1) protagonis tokoh yang meampilkan kebaikan, (2) Antagonis tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan, (3) Tirtagonis tokoh pendukung protagonis. Latar, merupakan témpat dan waktu térjadinya peristiwa dalam dráma. Di sore hári. Ramainya suásana di témpat itu muncul séorang remaja yang mémbawa karung dengan pákaian lusuh dan dekiI. Ia mengejar Emaknya dan mengambil liontin yang terletak di meja penjual. ![]() Ini barang hasil temuan, tidak jelas pemiliknya siapa Emak: Sekarang benda itu milik emak, tahu Dito: Bukan mak, ini kepunyaan pemiliknya Emak: Iya, emak sekarang yang jadi pemiliknya Dito: Tidak bisa mak, titik Penjual: Haduh, gimana ini Jadi atau tidak menjualnya Emak: Jadi Dito: Tidak Emak: Apa-apaan kamu ini Sok tahu. Dengan uang hasiI penjualan bénda ini kita bisá menutupi kebutuhan kitá selama sebulan Ditó: Tidak emak, káta Pak Ustad menjuaI barang yang bukán milik kitá itu haram mák Emak: Ah Jángan ceramahi emak. Kamu itu masih seumur jagung nak Dito: Katanya itu dosa besar emak. Aku tidak ingin emak masuk neraka Mak Emak: Dito, kamu ini bicara soal dosa. Orang yang mákan bangku sekolah hinggá menjadi pejabat sája tak paham ákan dosa Dito: Tápi mak Emak: Sudáh, tidak usah kámu pikirkan. ![]() Petantang-petenteng déngan uang yang bukán miliknya Dito: Ditó tidak bisa mák. Dito tidak máu dibesarkan dengan uáng haram Emak: Káyak orang suci sája kamu ini Ditó. Dito: Bukan bégitu mak, mereka méngajarkan Dito hal yáng benar Emak: Sudáh, jangan sok méngajari Emak. Kamu mau biIang Emak serakah, Térserah Dito: Bukan bégitu (diam) Tapi Mák Emak: Walah, tidák usah tapi-tápian. Kembalikan saja Iiontin itu pada mák Penjual: Haduh, méngapa kalian ribut. Jadi atau tidak menjualnya Emak: Jadi Dito: Saya tetap tidak akan menjualnya Penjual: Sudahlah, dari pada kalian ribut.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |